It's me...

It's me...
Dodot_Angel

Minggu, 18 Juli 2010

Kesehatan Anak

Lotus Birth Biarkan Plasenta
BEGITU bayi lahir, sesaat kemudian tali pusat diklem pada dua tempat dan di antaranya dipotong. Dalam hitungan menit, plasenta ikut lahir. Itulah prosedur persalinan yang sesuai standar.

Namun, ada fenomena yang disebut lotus birth. Itu adalah proses persalinan tanpa mengklem, apalagi memotong tali pusat. Tali pusat dibiarkan hingga terlepas dari bayi secara alami. ''Persalinan ala lotus birth belum lazim di Indonesia. Praktisi medis masih pro-kontra terhadap metode lotus birth ini,'' kata dr Frans O.H. Prasetyadi SpOG. Kalaupun ada, yang meminta adalah ibu penganut kepercayaan tertentu. Salah satunya penganut agama Hindu. ''Murni klien yang meminta, tentu dengan risiko yang dijelaskan sebelumnya,'' tegasnya.

Kepala Subdepartemen Obstetri Ginekologi RSAL dr Ramelan Surabaya itu mengatakan, selama plasenta masih menempel pada ibu, ada aliran darah dari plasenta yang masuk ke bayi. Ada ibu yang beranggapan bahwa kesatuan antara ibu, bayi, dan plasenta tidak boleh diputus begitu saja. ''Dianggap ada energi yang menguatkan bayi bila berdekatan dengan plasentanya. Maka, tali pusat dibiarkan putus sendiri,'' jelasnya.

Frans lantas menerangkan prosedur lotus birth. Setelah bayi lahir, plasenta diletakkan di sebuah wadah. Kemudian, ia didekatkan pada bayi. Agar tidak berbau busuk, plasenta dicuci dengan garam laut atau dioleskan minyak lavender. ''Jadi, saat bayi dibersihkan, ada petugas yang membawa sekaligus membersihkan plasentanya. Ini yang menjadi kerugian lotus birth,'' katanya.

Setelah itu, ibu bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Posisi plasenta juga tak bisa jauh dari bayi. Tentu dibutuhkan petugas yang membantu mendekatkan posisi plasenta dengan bayi. ''Tampak repot, tapi ya gimana lagi bila itu kemauan klien,'' ujar Frans. Kecuali ayah bayi bersedia membantu membawa dan merawat plasenta tersebut. ''Ini bisa jadi early bondingayah dan bayi,'' lanjutnya. Dalam waktu 2-3 hari setelah bayi dilahirkan, plasenta akan putus sendiri (pupak puser).

Lotus birth itu didasari penelitian Primatolog Jane Goodall mengenai persalinan simpanse yang membiarkan plasenta utuh, tidak merusak, apalagi memotongnya. Ternyata, tak ada masalah yang dialami ibu dan bayi simpanse. (ai/c6/nda)

---

Manfaat Lotus Birth

- Tali pusat dibiarkan hingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.

- Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar mulai bernapas sendiri.

- Lotus birth memungkinkan bayi segera menangis setelah lahir.

- Bayi tetap berada di dekat ibu setelah persalinan. Hal itu memungkinkan bounding attachmentlebih lama.
--------------------------------------------------------------------------

Perhatikan Refleks Bayi
SETELAH lahir ke dunia, tepatnya setelah tali yang menghubungkan bayi dan ibu terputus, bayi harus berjuang sendiri. Tentu, organ-organ penting pendukung kehidupan harus mampu menjalankan tugas dengan sempurna. Ada tes yang berguna untuk mengetahui kemampuan adaptasi bayi yang baru lahir. Namanya, tes Apgar.

Menurut dr Martono Tri Utomo SpA, APGAR adalah kependekan dari beberapa penampilan bayi. A adalah appearance yang dilihat dari warna kulit. P adalah pulse, yakni frekuensi denyut jantung. G berarti grimace yang merupakan kemampuan bayi bernapas dilihat dari kuat lemahnya tangisan. A kedua adalah activity, mengetahui keaktifan tonus otot. R ialah reflexyang merupakan reaksi spontan ketika bayi distimulasi.

Gerak refleks itulah yang merupakan bentuk bayi mempertahankan dirinya di lingkungan baru sekaligus jadi alat komunikasi pertama dengan lingkungannya. "Serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila akumulasi nilai pemeriksaan tersebut 10, itu menunjukkan bayi bereaksi baik. Angka di bawah tujuh menunjukkan bayi butuh pertolongan," jelasnya.

Menurut spesialis anak RSUD dr Soetomo itu, ada beberapa jenis refleks pada bayi yang baru lahir. Salah satunya, refleks melangkah. Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak dan kepalanya tertopang dengan baik, lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, otomatis bayi akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. "Begitu tubuhnya dibungkukkan, kakinya akan bergerak seakan-akan melangkah," ucapnya.

Refleks lainnya, bayi mencari puting. Untuk mengetes, coba sentuh sudut bibir dan pipi bayi dengan tangan. Maka, bayi akan langsung memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka. "Bila pipi bayi bersentuhan dengan payudara, bayi langsung memiringkan kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapatkan ASI," jelas Martono.

Bila kita tanpa sengaja memukul keras atau mengangkat dan menurunkan tubuhnya secara mendadak, bayi biasanya bereaksi dengan merentangkan tangan dan kakinya. Lantas, jemarinya menggenggam. Sama halnya dengan gerakan orang kaget. Inilah yang dinamakan refleks moro.

Dokter lulusan FK Unair tersebut mengatakan, refleks itulah yang biasanya diamati saksama oleh dokter. Ibu juga bisa aktif bertanya ke dokter mengenai refleks-refleks tersebut. "Tujuannya, ibu bisa memantau beberapa gerak refleks bayi ketika di rumah. Dengan begitu, ibu tahu seberapa jauh perkembangan fungsi sistem saraf pusat dan koordinasi motorik bayi," terangnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Serius, Gangguan Mood Anak
ANAK-ANAK yang mengalami kecemasan sulit terdeteksi. Gangguan psikis tersebut berisiko tak tertangani dengan baik. Berdasar data Departemen Kesehatan AS, satu di antara 10 anak berusia 9-17 tahun, terutama remaja putri, pernah mengalami gangguan mood. Lebih dari separo di antara mereka tak mendapatkan terapi.

Anak dengan gangguan kecemasan dan depresi tanpa pengobatan merupakan masalah serius. Sebab, depresi pada anak bisa tumbuh menjadi masalah mental yang lebih serius di kemudian hari. ''Kita tahu bahwa 25 persen anak yang mengalami kelainan depresi mayor menjadi bipolar saat dewasa,'' kata Dr Jon Shaw, pakar psikiatri anak dari Universitas of Miami Miller School of Medicine. Sekitar 3-4 persen tetap mengalami depresi di usia dewasa.

Depresi sering tak dikenali dan akhirnya tak diobati. ''Kami selalu menekankan bahwa yang muncul itu dari yang dipikirkan anak. Itu merupakan reaksi atas masalah jangka pendek,'' kata Dr Scott Benson, pakar psikiatri anak di Pensacola, Florida.

Anak terkadang tak mampu mengungkapkan perasaan. Benson mengatakan, masalah tersebut diselesaikan dengan konsep kesadaran diri. ''Anak belum bisa mengonsolidasi dirinya akan perasaan yang dirasakan,'' katanya sebagaimana dilansir dari HealthDay News.

Anak dengan gangguan mood lebih suka menyimpan masalah sendiri, tertutup, serta pendiam. ''Mereka juga tak menunjukkan prestasi bagus agar para guru memperhatikannya,'' lanjut Shaw.

Anak yang ayah atau ibunya mengalami depresi berpeluang 25 persen menderita gangguanmood. Jika ayah dan ibu sama-sama depresi, kemungkinannya lebih dari 50 persen.
----------------------------------------------------------------------------------------------


Kamar Gelap Pacu Melatonin, Tidur Proses Detoksifikasi Alami, Waspadai Wabah Depresi

Kamar Gelap Pacu Melatonin
Jenis Hormon Pencegah Sakit

TIDUR ketika malam ya lebih baik dalam kondisi gelap. Bila takut tidur malam dalam kamar yang gelap, mulailah melatihnya. Rupanya, tidur dengan lampu dimatikan baik untuk kesehatan. Salah satunya, mencegah serangan kanker payudara dan prostat.

Menurut dr Michael Leksodimulyo MBA MKes, hal tersebut berkaitan dengan hormon melatonin. Hormon tersebut meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bisa mencegah kanker payudara dan prostat. ''Hormon ini juga membuat tubuh lebih bugar,'' jelasnya.

Tubuh, lanjut dia, baru bisa memproduksi hormon melatonin sejak pukul 21.00-08.00. Sayang, hormon melatonin bisa keluar optimal ketika tidur malam dengan lampu kamar dimatikan. Keberadaan cahaya berakibat menghentikan produksi hormon tersebut.

Bagi yang terbiasa tidur dengan lampu dinyalakan, ada kemungkinan lebih sering sakit. Itu disebabkan daya tahan tubuhnya turun. Hormon melatonin pun tak diproduksi optimal. ''Dampak lain, saat bangun tidur, kerap mengeluh tubuh capek serta pegal,'' tegas pimpinan Pelayanan Kesehatan Yayasan Pondok Kasih tersebut.

Selain itu, ada kecenderungan menderita kanker payudara dan prostat lebih banyak daripada yang tidur dalam kondisi lampu dimatikan. Hal tersebut pernah diteliti ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan cahaya pada malam bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Para ilmuwan mengklaim, seseorang yang terbangun di tengah tidurnya lantas menyalakan lampu beberapa detik berdampak pada perubahan biologis. Kondisi itu mungkin mengarah ke kanker.

Menurut Michael, tak hanya cahaya lampu yang patut dihindari. Sinar yang dikeluarkan iPod atau laptop juga bisa membuat seseorang mengalami insomnia. Hal tersebut sudah diteliti tim peneliti dari Inggris. ''Adanya blue ray dari benda elektronik itu membangunkan persarafan sehingga tidur jadi tak nyenyak dan terbangun mendadak,'' paparnya.

Dia menyarankan, barang-barang elektronik tidak berada di lamar tidur. Dengan begitu, tidur bisa berlangsung nyenyak tanpa gangguan. Tentu, tepati pula masa tidur malam delapan jam. ''Bila tidur nyenyak, organ tubuh beristirahat, kecuali jantung dan paru. Ketika terbangun, tubuh akan lebih bugar,'' kata Michael.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidur Proses Detoksifikasi Alami
SAAT tidur, tubuh melakukan detoksifikasi. Harapannya, toksin yang mengontaminasi tubuh bisa dinetralkan. "Detoksifikasi berlangsung di organ hati, tercapai optimal saat tidur cukup," kata dr Heri Siswanto.

Hal tersebut berkaitan dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Ketika seseorang tidur berkualitas, lanjut kepala Puskesmas Tembok Dukuh itu, dihasilkan asam amino. Nah, bahan inilah yang berfungsi sebagai antioksidan. "Antioksidan berperan menangkal radikal bebas sebagai penyebab kanker," terangnya.

Heri memaparkan proses detoksifikasi yang terjadi dalam tubuh. Pada pukul 21.00, dimulailah proses detoksifikasi sekaligus diproduksi hormon pertumbuhan. Umumnya, proses pertumbuhan pada anak-anak terjadi pada waktu tersebut. "Sebaiknya, anak tidak tidur lebih dari pukul 21.00. Bila terlewat, momen penting produksi hormon pertumbuhan ikut tak tercapai," katanya.

Baru pukul 23.00-01.00, dimulailah proses detoksifikasi di bagian liver. Heri mengatakan, di sekitar kita banyak sekali kuman dan racun. Bila dibiarkan, racun-racun tersebut perlahan-lahan akan membahayakan kesehatan. Racun mengakibatkan tubuh mudah lelah, mudah sakit, wajah terlihat pucat, dan kurang bersemangat. Ada dua fase detoksifikasi. Pertama, liver mengubah sifat racun atau dinetralkan. Kedua, toksin yang telah dinetralkan diubah sifat senyawanya sehingga larut dalam air. Lantas, bahan tak berguna itu dibuang lewat urine dan keringat.

Proses detoksifikasi juga terjadi di bagian empedu dan usus besar. "Karena itu, pagi kebanyakan kita buang air besar. Itu merupakan hasil metabolisme di usus," terangnya.(ai/c8/nda)

---

Manfaat Detoksifikasi

- Mencegah sakit

- Mengistirahatkan tubuh

- Membersihkan bagian dalam tubuh

- Membersihkan jerawat

- Memperlambat proses penuaan

- Meningkatkan fleksibilitas tubuh

- Meningkatkan fertilitas (kesuburan)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waspadai Wabah Depresi
Depresi memang kian mendunia saat ini. Beban kesakitan paling utama yang diperkirakan menjangkiti populasi di seluruh dunia pada 2020 nanti ya depresi. Saling berkejaran dengan penyakit jantung dan hipertensi. Itu kata WHO. Nyatanya? Rasanya mendekati kenyataan. Sudah terasa.

Tidak usah takut kena depresi. Depresi ada di mana-mana; di sekitar kita atau justru tengah di dalam diri kita. Bergandengan dengan kecemasan, depresi tak lebih seperti penyakit flu atau masuk anginnya masalah kejiwaan atau emosional. Relatif mudah diobati, tapi jangan dibiarkan. Masyarakat kota rentan terkena depresi. Perempuan juga lebih rentan. Mungkin karena pria lebih menyembunyikan depresi di balik masalah lain. Misalnya penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol. Juga, perempuan sangat dikendalikan oleh hormon estrogen yangdemen naik turun tiap saat.

Penyebabnya? Tampaknya kombinasi dari berbagai faktor. Kondisi susunan kimiawi di otak dan ada potensi kerentanan. Lantas, muncul konflik dalam hubungan interpersonal. Juga, meningkatnya stres dan berkurangnya hal-hal yang menggembirakan. Faktor kognitif, misalnya pola pikir yang terdistorsi serta maladaptif, dan terbentuknya skema negatif yang terpola dalam memandang suatu peristiwa. Semuanya bergabung membuat seseorang mudah depresi.

Mencegahnya, jadilah pribadi yang terbuka, punya banyak sahabat. Lakukan olahraga dan hobi menyenangkan, relaksasi,beribadah. Selain itu, pola hidup teratur, jangan terjebak pada perfeksionisme yang kaku.

Pendidikan Seks untuk ABG

BEBERAPA kasus saat ini terjadi pada anak sekitar masa puber. Di antaranya, pelecehan seksual, kekerasan seksual, pemerkosaan, kehamilan remaja, hingga pengguguran buah kehamilan. Kasus lainnya, pembunuhan yang terkait dengan masalah seksualitas.

Pelecehan bisa dilakukan lawan jenis yang hampir seumur. Tapi, hal tersebut sering juga dilakukan orang yang berusia lebih dewasa. Sebagian besar kasus berkaitan dengan ketidaktahuan masalah pubertas, seksualitas, dan reproduksi. Ketidaktahuan tentang kehamilan dengan segala konsekuensinya membuat anak-anak menjadi korban dan pihak yang dirugikan.

Anak sekitar usia puber perlu dibekali pendidikan seksualitas. Hal itu dilakukan untuk proteksi agar anak tidak menjadi korban beberapa masalah tersebut. Apalagi, paparan seksualitas di era globalisasi, informasi, dan teknologi demikian deras. Pemakaian handphone dan internet akan berdampak kurang menguntungkan jika dimanfaatkan secara salah.

Ada beberapa materi seksualitas yang sebaiknya diberikan untuk anak sekitar masa puber. Di antaranya, kasih sayang yang bertanggung jawab kepada lawan jenis, pengenalan organ pribadi yang tak boleh disentuh orang lain, masalah reproduksi dan kehamilan, infeksi menular seks, serta kontrasepsi.

Materi pendidikan seks harus diberikan secara komunikatif, santai, dan tidak bersifat menggurui. Inti dari pendidikan seks untuk anak adalah pendidikan karakter seksualitas. Tujuannya, anak tahu yang benar dan baik serta bisa bertanggung jawab atas perilaku seksual yang dipilih.

Orang tua tak akan bisa mengawasi dan mendampingi anak terus. Anak harus dibekali ilmu agar mampu melawan pengaruh jelek yang akan dialami. Komunikasi suami istri yang baik, orang tua dan anak yang saling menghargai, dan ketekunan dalam ibadah adalah bagian dari pendidikan seksualitas. Selain itu, penerangan seksualitas secara verbal.

Rabu, 14 Juli 2010

The Changcuters

img
arrBiography
Pakaian mereka serba ketat. Gaya rambut pun ditata layaknya pria gaul standar era 1970-an. Sementara liuk tubuh sang vokalis mengingatkan kita pada penyanyi asal Inggris Mick Jagger. Mereka adalah The Changcuters. Aksi mereka di panggung selalu mengejutkan, sehingga terasa fresh di antara grup musik pendatang baru yang kerap terjebak pada gaya tipikal.

Hampir semua personel band asal Bandung, Jawa Barat, ini memiliki kepribadan humoris. Tak heran mereka mudah merebut perhatian Changcut Rangers—sapaan untuk fans The Changcuters.

Nama The Changcuters tidak bermakna “jorok” atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria seperti dugaan banyak orang. Melainkan berasal dari nama seorang sahabat, bernama Cahaya. Sehari-hari Cahaya dipanggil Cangcut. Menurut personel The Changcuters, Cangcut pintar melucu hingga mereka tergila-gila memuja dan menjadikannya nama band.

Secara resmi, The Changcuters berdiri pada 19 September 2004. Grup musik rock ini diawaki Mohammad Tria Ramadhani (vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal dan gitar), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitar), Dipa Nandastra Hasibuan (bass), dan Erick Nindyoastomo (drum).

Album perdana The Changcuters bertajuk Mencoba Sukses dirilis pada pertengahan 2006 dan langsung membuat nama mereka dikenal luas. Baru setelah meneken kontrak dengan Sony BMG, dan merilis album kedua berjudul Mencoba Sukses Kembali nama mereka semakin melejit, menjadi salah satu band pendatang baru fenomenal.

Di belakang The Changcuters adalah Uki Peterpan. Ia terlibat sejak awal. Mulai dari proses membuat master, menggandakan kaset dan CD, jadwal studio rekaman, hingga menanggung biaya awal. Lewat Uki pulalah The Changcuters mampu menembus Sony BMG.

Sejumlah lagu dalam album kedua The Changcuters juga digunakan dalam soundtrack film yang mereka bintangi, The Tarix Jabrix. Film berseting di Kota Kembang ini semakin melambungkan popularitas The Changcuters.

arrDiscography
2006 - Mencoba Sukses
2008 - Mencoba Sukses Kembali
2009 - Misteri Kalajengking Hitam

Selasa, 13 Juli 2010

Wayang Durangpo

Terenyuh Sepasang Duda di Maliawan
SEPASANG duda di gunung Maliawan. Wajahnya sendu. Keduanya bergerak ke Istana Guakiskenda. Jaraknya masih bergunung-gunung. Nun di balik gunung terakhir, di bekas istana raja raksasa Maesasura itu bersinggasana Resi Subali. Sosoknya kera. Matanya tajam. Dan ia sakti. Dasamuka dan Dewa Indra di kahyangan bahkan takluk. Permaisuri Resi Subali itulah Dewi Tara.

Dewi Tara...Dewi Tara..Putri Batara Indra. Engkaukah itu, perempuan ayu yang mendudakan banyak lelaki?

Duda pertama Sugriwa namanya, adik kandung Resi Subali. Wujudnya juga rewanda, monyet. Ia pun sakti. Tak aneh, keduanya putra Resi Gotama yang digdaya di Gunung Sukendra. Namun sesakti-sakti Sugriwa apalah artinya dibanding Subali.

Tendangan sakti Sugriwa di hari budha alias Rabu dahulu telah meluluhlantakkan Subali di atas tanah. Lihatlah! Aji Pancasonya membangkitkan Subali kembali hidup. Begitu mayatnya menyentuh bumi, Subali kembali gumregah segar bugar. Seketika ia banting Sugriwa. Sugriwa menyerah, sekaligus wajib menyerahkan istrinya, Dewi Tara, menjadi istri sang kakak.

Kini tinggal segunung lagi perjalanan sepasang duda ke Guakiskenda, di balik gugusan kabut, istana pengantin baru Subali-Dewi Tara. Kepada diri sendiri yang sedang dilanda sunyi Sugriwa bertanya, ''Sanggupkah bersama pertolongan duda yang baru kukenal di sebelahku ini...hmmm... Sanggupkah aku merebut Dewi Tara dari rengkuhan kakakku?''

***

Ponokawan Petruk juga bertanya, kok Wayang Durangpo hari ini nggak ada ngawur-ngawurnya babar blas ya. Nggak kritik sana nggak kritik sini. Mana bahasanya sok tertib lagi, kayakorang-orang manis di universitas.

''Mungkin karena dalang sudah merasa nggak ada gunanya lagi ngritik, Truk,'' celoteh Bagong, bungsu ponokawan. ''Kan kritik hanya mempan ke orang yang masih punya malu. Padahal kita sudah lama paceklik isin, kehabisan rasa malu. Pamong daerah yang sudah dua periodemimpin, masih mau tanduk lagi. Kalau ndak gitu, ndorong-dorong istri-istrinya jadi pemimpin baru.''

''Belum lagi, Truk, wakil rakyat, gaji wis sak langit, masih minta dana ini-itu. Abis itu penegak hukum nggak idep isin punya rekening gemuk, tambah ndak malu lagi malah ingin menyelikidisiapa yang main bocorkan nomor rekening. Tak pikir-pikir setelah semua itu kita terus tobat, kembali punya kerasamaluan. Eh, belum. Konco-konco yang ngurus sepak bola, sudah tahu sepak bola kita dedel duwel, perlu perhatian perlu duit perlu ini-itu yang diperlukan buat perbaikan, malah duitnya diperlukan untuk jalan-jalan rombongan ke Afrika Selatan.''

Gareng si tukang analisis mencoba tak turut larut dalam problem sosial. Sulung ponokawan ini mencari-cari kemungkinan lain. ''Wayang Durangpo bisa saja jadi kayak sekarang karena ''Batara'' Arief Santosa. Pukulun itu dewa dari Kahyangan Graha Pena yang menjaga rubrik ini dan ngasih kemerdekaan. Katanya ndak harus ada kritik sosial. Kalau memang lagi ndak mood ngritik sosial, ya ndak usah dipas-paskan dengan peristiwa sosial. Berdiri sendiri saja. Begitudawuhnya Kanjeng Batara. Dan ndak usah mikir macem-macem. Dalang kan juga manusia. Siapa tahu Wayang Durangpo bisa jadi kayak sekarang ini karena dalangnya lagi jatuh cinta kepada anake sing dodol rujak cingur...''

***

Ooo...Cinta...cinta adalah seluruh keherananku kepada manusia...(kutipan syair Afrizal Malna)

Sugriwa ingin lebih banyak mengadu pada duda yang baru dikenal di sebelahnya. Tetapi bagaimana caranya? Lelaki tampan itu juga terlunta-lunta, baru saja kehilangan istri di hutan Dandaka. Bagaimana Sugriwa akan menumpahkan perasaannya pada lelaki yang matanya sedang menerawang tak tentu langit? Malah lelaki ini kadang bercakap-cakap kepada akar dan perdu, tersenyum dan sesenggukan, seakan pohon dan dedaunan adalah mantan istrinya yang berdenyut di dalam hutan.

Suatu fajar, sorot matahari bermasukan dari sela-sela rerimbun hutan membentuk jutaan benang cahaya, lengkap dengan semburat warna-warninya pada kolang-kaling, langsep, jambu bol, kedondong, blimbing wuluh, dan lain-lain, lelaki tampan itu siuman dari gandrung-nya. Ia ingin berbagi pada Sugriwa. Bagaimana rasanya pernah memiliki istri setia. Baru manten anyar, lelaki ini diusir ke tengah hutan. Lelaki itu bergegas pergi sendiri ke belantara karena tak ingin menyusahkan istri. Tapi sang istri nangis-nangis bergelayutan nggondeli suaminya terkasih, minta diajak serta. Ia tak tega suaminya sendirian di kelembaban yang asing. Hari-hari mereka lalui berdua di peraduan hutan sampai tiba-tiba sang istri lenyap.

Lelaki yang baru tersadar dari kasmaran itu tak bisa menumpahkan segalanya kepada Sugriwa karena, seperti bergiliran, Sugriwa kini malah sedang dilanda kunjana papa. Kunjana sakit.Papa edan. Sugriwa kelimpungan pada mantan istrinya, Dewi Tara.

''Sugriwa, aku akan membela kamu. Bisa kuhayati sebeban apa rasa dipisahkan dari perempuan tercinta...''

''Aku yang akan membelamu, hei lelaki!!!'' teriak Sugriwa, ''karena telah aku alami beban terpisah dari wanodya yang kita cintai...''

Sehabis teriak tiba-tiba Sugriwa terbahak-bahak, tiba-tiba menangis. Ada ular, dipeluknya ular. Dielus-elus dan diciuminya taksaka itu seakan-akan ia Dewi Tara.

''Oh, Dewi Tara,'' desah Sugriwa selepas rangkulannya dari sang ular. Ia kini memeluk singa, berbincang kepadanya. ''Dahulu tak salah aku nikahi kamu, Tara. Batara Indra janji, siapa sanggup membunuh Maesasura dan tunggangannya, Jatasura, akan mendapat cintamu sebagai anugerah. Kakakku Subali masuk ke istana megah yang mulut gerbangnya bagaikan gua mengerikan itu. Aku tak boleh masuk. Aku disuruh menunggu di depan mulut gua. Kakakku Subali yang berdarah putih itu bersabda, kalau nanti mengalir darah putih di mulut gua, berarti aku yang mati. Tutup lekas-lekaslah pintu gua, agar semuanya mati di dalam gua...''

Kini Sugriwa memindahkan dekapannya pada trenggiling. Di matanya, hewan ini adalah sang dewi yang tiada tara. ''Aku sayang banget sama kamu, Tara. Aku lanjutkan ceritaku, ya Tara. Ternyata yang mengalir di mulut gua darah merah dan putih. Sedih sekali kakakku mati. Aku segera naik ke kahyangan melapor Batara Indra. Saking bahagianya atas kematian pengacau kahyangan Maesasura dan Jatasura, Batara Indra menghadiahkan putrinya sebagai istriku...''

Bagai lolong serigala Sugriwa lalu berteriak kepada sulur-sulur rimba, mengagetkan perkutut, betet, drekuku, sriti, murai, dan blekok. ''Oooo Mas Budionoooo, Mas Budionoooo...tulunggambar ilustrasi Wayang Durangpo sekarang yang romantis banget ya....bagai tembangDhandhanggula Sidoasih...

Pamintakuuuuu...Nimas Sidoasiiiih...Anut runtut tansah reruntungaaaaan.....''

***

Yang tewas di Guakiskenda ternyata cuma Maesasura dan Jatasura. Yang putih-putih bukan darah Subali. Warna putih hanya ceceran otak raksasa dan tunggangannya. Subali ngamuk. Pintu gua didobrak, dijebolnya. Ia banting Sugriwa hampir mati. Untung adik yang dicintainya itu masih sempat meruntutkan apa yang sesungguhnya terjadi. Hati Subali luluh. Ia serahkan istana Guakiskenda. Didoakannya pula pernikahan Sugriwa-Dewi Tara langgeng di dalam cinta.

Tapi Rahwana menyusupkan Wil Sukasrana. Mata-mata ini berubah rupa menjadi inang pembantu Dewi Tara. Suatu hari inang pembantu Dewi Tara itu mengarang-ngarang cerita. Ia mengada-ada dan mengadu pada Subali bahwa Dewi Tara dipukuli Sugriwa. Pasalnya, Dewi Tara merasa, yang berhak menikahinya adalah Subali, karena Subalilah yang berhasil membunuh Maesasura dan Jatasura.

Amuk! Amuk! Amuk!

Subali menggempur istana Guakiskenda. Ia hajar habis adiknya yang tak tahu apa juntrungannya tiba-tiba dihajar. Sugriwa lalu dilemparnya hingga jatuh ke Gunung Wreksamuka di sekitar Maliawan. Hari itu juga Dewi Tara direbutnya sebagai istri bahkan hari ini telah mengandung anaknya.

Dan hari ini, sepasang duda itu telah sampai di mulut Guakiskenda. Sugriwa menyumbarkan tantangan. Subali keluar. Peristiwa dulu-dulu terulang kembali. Subali berkali-kali membanting Sugriwa. Saat Sugriwa makin sekarat, tatkala Subali terakhir akan membantingnya, rongga dada Subali panas dadakan. Mendidih. Ada panah nancap di situ dan melontarkan Subali mengambang tak menyentuh bumi.

''Panah kamukah ini, Kisanak?'' tanya Subali tersengal-sengal kepada lelaki yang tiba bareng Sugriwa. ''Tak pangling lagi aku. Hanya panah Guwawijaya yang akan sanggup menyudahiku. Ini pusaka dari Ayodya. Jadi, kamu Prabu Ramawijaya?''

Mestinya Sugriwa kaget mendegar bahwa duda teman seperjalanannya ternyata titisan Batara Wisnu. Tapi badannya yang nyaris remuk masih menahan sakit sambil memandangi Dewi Tara. Siapa yang ditangisi sang dewi? Dirinya yang babak belur? Atau waspa Dewi Tara itu sejatinya menetes untuk yang baru wafat, tapi mengapa Wisnu lebih ingin Tara kembali kepadaku?

Duda yang satu lagi tak sempat mendengar namanya disebut-sebut oleh Subali sebelum tewas. Ia juga tak tahu bahwa sikapnya sedang direnung-renungkan oleh Sugriwa. Jiwanya masih terhuyung-huyung pada cintanya yang telah lenyap.

Dalang juga bingung bagaimana seyogyanya mengakhiri lakon ini. Hatinya masih sempoyongan...pada anake sing dodol rujak cingur...

Cerpen

Tangga Cahaya...
DI mataku, bumi dan langit dihubungkan dengan begitu banyak tangga. Hanya tangga, terbuat dari -entah apa bahannya-- namun, sesuai dengan pengetahuanku, rasanya, mirip cahaya. Ya, cahaya. Agar mudah otakmu menerima gambaran yang kuberikan, maka, mungkin aku menyebutnya seperti cahaya neon (meskipun, menurutku, itu masih jauh dari apa yang kusaksikan ini).

Untuk mudahnya, maka kuberi nama saja itu tangga cahaya neon. Hanya saja, jika lampu neon itu menggunakan tabung, ini tidak. Hanya cahaya saja berpendar indah, berwarna-warni. Sungguh, seandainya saja kau bisa menyaksikannya, maka kau akan berjingkrak-jingkrak, atau malah terbengong-bengong, karena matamu menyaksikan pemandangan menakjubkan. Mungkin yang paling menakjubkan sejak kau mampu menikmati dunia ini.

Tetapi, sebentar, Kawan. Aku tak punya kekuatan yang mungkin bisa sedikit membantu orang lain, termasuk dirimu, untuk melihat apa yang kusaksikan. Jangankan kekuatan yang kuberikan, sedangkan aku sendiri saja tak tahu apakah ini sebuah kekuatan atau keanehan.

***

Sebentar, sebelum terlalu jauh aku meracau soal tangga ini, ada baiknya kau tahu sedikit ihwal semua ini.

Awalnya, seingatku, aku sakit keras. Mula-mula panas dan dingin menyerangku habis-habisan. Istriku mengira aku kena DB, lalu ketika dibawa ke dokter, dokter mengatakan gejala tipus. Lantas, ada seorang kawan membelikanku vermint, kapsul cacing tanah yang dikeringkan. Sembuh. Maksudku sejak kutelan obat itu, panasku berangsur-angsur turun, nafsu makanku meningkat, kemudian berkeringat dan tubuhku segar kembali.

Akan tetapi, baru kusadari beberapa saat kemudian, ada yang berubah dengan mataku; maksudku, pandanganku. Saat itu, aku dikunjungi Haji Beni, sahabatku. Dia berkunjung karena mendengar aku sakit panas. Dia orang baik, sangat baik, malah. Aku menjulukinya dengan sebutan saudara kembarnya Mas Danarto, yang seniman itu. Julukanku beralasan karena, baik gestur, wajah, maupun tutur sapanya, beda-beda tipis dengan Mas Danarto. Ketika kujuluki demikian, Beni tertawa saja, karena dia sendiri tidak kenal dengan Mas Danarto. Dia hanya berkomentar bahwa dia senang disamakan dengan seniman; dan bukan koruptor. Ah, Haji Beni...

Ketika mengunjungiku, waktu itu, wajahnya agak pucat. ''Capek, kurang tidur,'' begitu jawabnya ketika kutanya. Namun, yang membuatku ternganga adalah kilasan-kilasan cahaya putih berpendar-pendar di atas kepalanya. Semula aku mengira lantaran mataku memang masih sulit menerima cahaya siang yang menyilaukan. Tetapi, karena cahaya di atas kepala Haji Beni hanya menggelimang dan membentuk sesuatu, aku jadi mulai percaya bahwa mataku melihat sesuatu.

Seminggu sejak kunjungannya, Haji Beni meninggal. Aku takziah di pagi hari itu. Ketika kira-kira 50 meter dari rumahnya, aku tertegun. Kusaksikan sebuah tangga cahaya bersinar lebih putih dan lebih berkilau daripada cahaya matahari, memancar dari atap rumah Haji Beni, lurus menembus awan dan... aku tak tahu di mana tangga itu berakhir. Orang-orang yang sudah lebih dulu hadir di sana sempat menyaksikan kecanggunganku, lalu menggamitku menuju jenazah Haji Beni dibaringkan. Aku duduk di samping jenazah sahabatku sambil memanjatkan doa. Dia orang baik. Wajah, dan sekujur tubuhnya memancarkan cahaya, dan rupanya dari situlah tangga cahaya yang kusaksikan di luar tadi itu, bermula.

***

Sejak itu, aku jadi sering menyaksikan tangga-tangga cahaya. Dan sejak saat itu, manakala aku melihat ada kelebatan-kelebatan cahaya di atas kepala seseorang, maka bisa kupastikan, tak lama lagi orang tersebut akan dipanggil Tuhan.

Maaf, bukan maksudku menakut-nakutimu. Sama sekali tidak. Dan pengetahuan semacam ini bisa kuperoleh, juga bukan karena mauku, apalagi cita-citaku. Untuk apa? Aku tiba-tiba diberi kemampuan melihat sesuatu yang biasanya tak kasat mata, dan aku tak mampu menolaknya. Entahlah, aku sendiri sering menyesal mengapa menceritakan peristiwa ini kepada orang lain. Karena sejak pertama kali kukisahkan penglihatanku ini kepada orang lain, tidak satu pun yang percaya. Kalau kau pun tak percaya, aku paham sepenuhnya.

***

Seperti kataku tadi, bumi dan langit di mataku memang dihubungkan dengan begitu banyak tangga cahaya, cahaya neon tanpa tabung. Bersembulan, timbul tenggelam, berpendaran siang malam, mengantarkan orang-orang baik kembali kepada Tuhan. Sungguh, ketika kupandangi itu semua, tak terasa air mataku meleleh. Keangkuhanku cair oleh keagungan luar biasa yang dipertunjukkan Tuhan kepadaku. Hanya saja, aku tak bisa begitu saja mengatakan dan menggambarkannya kepada siapa pun. Aku hanya bisa menunjukkan beberapa bagian saja, yang mungkin memiliki ''kata'' sebagai wakilnya. Dan ''kata''', sungguh bukan sesuatu yang benar-benar mampu mewakilinya, aku tahu itu.

***

Suatu kali, entah berapa waktu silam, aku diminta untuk datang ke rumah seseorang.

''Untuk apa, ya?''

''Begini. Saya hanya diminta untuk menjemput Bapak, soal ada kepentingan apa, saya tidak tahu,'' ucapnya dingin, tetapi memaksa itu.

Kupandangi beberapa saat beberapa laki-laki berambut ijuk pendek dan bertubuh karang itu.

''Tapi... malam-malam begini?''

''Ini penting, maaf, saya hanya diperintah begitu.''

Hmm.. kata ''diperintah'' ini yang membuatku gelisah. Aku paling tidak menyukai manusia yang hanya menjalankan perintah, tanpa tahu maksud tindakannya.

Dan beberapa saat kemudian, mataku menangkap kilatan-kilatan cahaya merah, seperti cahaya laser pointer, berkitar-kitar gelisah di atas kepala para lelaki itu.

Wajah mereka pun kelihatan menegang. Mungkinkah cahaya itu menandakan akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, bahkan membahayakan mereka jika ''perintah'' itu gagal dilaksanakan?

Dugaanku benar. Ketika aku sudah berada di rumah si ''pemerintah'' yang minta ampun besar dan luasnya itu, kilatan-kilatan laser di kepala manusia karang itu lenyap. Bahkan yang tadi berkata dingin dan agak memaksa kepadaku itu, kini dengan keramahan yang kaku menawariku mau minum apa.

''Saya dengar Anda bisa meramalkan kematian?'' begitu ucapan berat si pemilik rumah besar itu, begitu para lelaki karang itu meninggalkan ruangan.

''Yang bilang begitu siapa, Pak?''

''Lho, jadi untuk apa saya undang Anda malam ini...''

''Yaa... maaf, Pak. Izinkan saya pulang, kalau begitu.''

''Hahahaha...nanti dulu, sabar, saya bercanda, kok, hahahahaha...''

Kusaksikan seorang Farao merentangkan tangannya, menunggu tundukan kepala budak-budaknya. Aku tak tahu mengapa langkahku sampai di istana Firaun ini?

''Begini. Yang saya dengar, Anda bisa melihat tanda-tanda kematian seseorang. Betul?''

''Bapak mendengar dari siapa?''

''Tak ada asap jika tak ada api.''

Aku terdiam. Apa maunya? Dan karena aku terdiam, dia kemudian mulai berceloteh tentang hidup dan mati menurut keyakinannya. Aku sendiri tak yakin soal apa yang disebutnya keyakinan itu. Aku hanya melihat manusia gunung karang yang merasa sudah mampu menyundul awan karena ketinggiannya. Aku pun mulai diserang rasa mual, mendengar bualan manusia ini.

''Anda pernah mendengar Wahyu Cakraningrat, kan?''

Kutatap saja wajahnya yang di mataku kian tampak tolol itu. Kisah pewayangan itu tentu saja kuhafal luar kepala, karena aku sering nonton wayang kulit di masa kecilku.

''Siapa yang mendapatkan wahyu itu, kok, saya lupa.. Mmm...siapa, siapa?'' tanyanya sambil memejamkan mata sementara jari-jarinya menjentik-jentik ke arahku, memaksaku ikut berpikir.

''Abimanyu, anak Arjuna...'

''Yaaaa... Tapi itu di wayang, di zaman kita ini, Anda tahu kepada siapa?'' ucapnya setengah berbisik dan mimiknya penuh kebanggaan.

Kau tahu jawaban yang diharapkannya muncul dari bibirku, kan? Mungkin jika kau ada di sana malam itu, tinjumu akan melayang ke wajahnya yang dungu itu.

''Tapi Abimanyu mati dengan tubuh terajam anak panah,'' jawabku dingin.

Dia terdiam, mungkin tak menyangka bahwa kata-kata itulah yang muncul dari bibirku.

''Jadi, Anda memang bisa meramalkan kematian seseorang. Jadi...'' setelah agak lama dia terdiam, ''seperti itukah kematian saya?''

Sungguh, aku berada di puncak mualku. Kepalaku berkunang-kunang, lantaran mendengar bualan terbesar yang pernah kudengar selama hidupku.

''Pak, saya tidak pernah bisa meramalkan kematian seseorang...''

''Bagaimana jika saya merencanakan membunuh seseorang, apakah Anda bisa melihat tanda-tanda kematian orang itu?''

''Pak, maaf, saya lelah. Saya minta izin pulang. Maaf.''

''Bukankah kematian memiliki tanda-tanda, sebagaimana sebuah kelahiran... Hah? hahahahahaaa...Dan dengan mengetahui tanda-tandanya, bukankah kita bisa memindahkan, bahkan menolak kematian itu, hah? Bagaimana? Hahahahahaha...''

***

Bulan Desember, angin mendesau-desau, terkadang membawa hujan bercampur panas. Seringkali pula panas berhujan deras. Di sebuah siaran televisi kusaksikan sebuah perkampungan dengan sekelompok orang, mungkin seratus jiwa, tengah gelisah. Mereka mempersenjatai diri dengan apa saja yang mereka punya. Rumah mereka akan digusur. Menurut berita, mereka sebetulnya penduduk liar yang menempati kawasan milik seseorang. Lahan seluas puluhan hektare milik seorang manusia? Di sisi lain, ratusan atau bahkan ribuan orang yang tak punya segenggam pun tanah? Mengapa ini yang kusaksikan?

Dan demi kusaksikan di televisi, siapa si pemilik lahan, mendadak mualku bangkit lagi. Nyaris aku muntah di ruangan. Gelak tawanya seakan kembali terdengar di antara wawancara yang menggebu-gebu, soal hak dan kewajiban, soal keadilan dan entah apalagi. Segera kuraih remote.

Tetapi, sesaat sebelum remote kutekan dan mencari saluran lain, mataku menangkap sesuatu.

Di kepala mereka, manusia yang tengah gelisah itu, ah... kilatan cahaya berwarna-warni mulai berpendar-pendar. Berkilauan cahaya-cahaya itu mengitari kepala mereka masing-masing, bahkan di atas kepala seorang bayi yang tengah menyusu.

Air mataku tak terbendung lagi. Kusaksikan langit malam yang terang benderang oleh tangga-tangga cahaya, meliuk-liuk lurus menuju langit, indah, agung, mempesona, memukau, menyihirku.

***

Sudahlah, di mataku, saat ini, bumi dan langit dihubungkan oleh tangga-tangga cahaya. Tangga cahaya yang mengantarkan jiwa-jiwa yang tenang kembali kepada sang Maha Pencipta. ***

Pinang, 982

Jerman Rebut Tempat Ketiga, Taklukkan Uruguay 3-2


Kalahkah Uruguay, Jerman Ulang Prestasi Edisi 2006

PORT ELIZABETH - Jerman belum kehilangan pesona sebagai raja turnamen. Meski sempat antiklimaks saat kalah oleh Spanyol 0-1 di semifinal, tim berjuluk Panser itu akhirnya mampu merebut posisi ketiga. Itu setelah mereka menyingkirkan Uruguay 3-2 di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, dini hari kemarin WIB (11/7).

Itu berarti Jerman mengulang pencapaian Piala Dunia edisi 2006. Empat tahun lalu, kala berstatus tuan rumah, Jerman finis di peringkat ketiga setelah mengalahkan Portugal dengan skor 3-1.

Pencapaian tahun ini juga meneguhkan dominasi Panser dalam even empat tahunan ini. Sebab, di antara tim-tim raksasa lain, hanya merekalah yang konsisten menembus peringkat tiga besar dalam tiga edisi beruntun. Pada Piala Dunia 2002 yang dihelat di Korea Selatan dan Jepang, mereka malah menembus final kendati akhirnya harus puas menjadi runner-up setelah kandas di tangan Brazil.

"Kami sebelumnya berharap menembus final dan berjuang keras untuk itu. Namun, akhirnya gagal," ungkap Sami Khedira, gelandang Jerman, seperti dilansir Associated Press. "Lalu kami mendapat kesempatan finis di tempat ketiga. Saat itu kami juga all-out untuk merebutnya," lanjut bintang VfB Stuttgart tersebut.

Khedira menjadi salah satu penentu kemenangan Jerman dengan gol sundulannya pada menit ke-82. Sebelumnya, Thomas Muller dan Marcel Jansen menyumbangkan gol untuk Die Mannschaft pada menit ke-19 dan 56. Dua gol Uruguay dicetak oleh Edinson Cavani dan Diego Forlan (51).

"Ini hadiah yang cukup menghibur, bukan hanya buat tim, tapi juga buat publik Jerman. Teman-teman di sini mampu menjaga performa demi merebut posisi tertinggi yang bisa kami dapatkan. Tim ini masih sangat muda. Kami akan meraih yang lebih bagus di even-even selanjutnya," tegas Khedira.

Meski awalnya memburu tiket final, kubu Jerman cukup bangga dengan perolehan ini. Apalagi, jika dibandingkan dengan empat tahun lalu, skuad Jerman saat ini tidak terlalu bagus. Tidak ada kapten Michael Ballack yang cedera engkel, plus tidak ada Rene Adler yang baru berperan sebagai kiper utama selama kualifikasi. Pasukan Joachim Loew kali ini lebih didominasi anak-anak muda yang kekuatan dan soliditasnya belum terbukti.

Namun, faktanya mereka mampu menyamai prestasi empat tahun lalu ketika skuad masih berisi generasi emas macam Ballack dan kiper Oliver Kahn. Tidak heran kalau publik negeri tersebut tetap bangga kepada Loew dan anak buahnya.

"Piala Dunia ini akan dikenang publik kami," kata Loew kepada Reuters. "Kami bekerja sangat keras. Kami banyak menginvestasikan sesuatu, terutama pemain-pemain muda yang sama sekali tidak punya pengalaman. Di masa depan investasi ini akan sangat banyak berguna," lanjutnya.

Menurut Loew, meski didominasi pemain muda, anak buahnya sudah menunjukkan karakter dan bibit juara. Karakter itu paling tampak di fase knockout ketika menggulung tim-tim besar seperti Inggris dan Argentina. Kendati kalah pengalaman, Lahm dkk menunjukkan mental baja.

"Yang bikin saya sangat bangga, tim ini sangat hebat, baik di dalam maupun luar lapangan. Mereka mengagumkan. Mereka tahu betapa pentingnya bersikap baik dan saling menghormati di luar lapangan," papar Loew.

"Mereka bermain untuk tim dan itu dibuktikan di setiap laga. Pada hari-hari setelah dikalahkan Spanyol, anak-anak sangat kecewa. Tapi, mereka menyembunyikan perasaan itu agar tim tidak terpengaruh. Mereka saling menguatkan," puji pelatih 50 tahun tersebut.

Sementara itu, kepuasan publik Jerman tampak dari pujian media-media setempat. Meskipun sudah merasakan juara dunia tiga kali, mereka bisa mengapresiasi pencapaian di Piala Dunia kali ini. Buktinya, hampir semua surat kabar yang terbit kemarin memberikan komentar positif atas pasukan Loew.

"Teman-teman, terima kasih telah memberi publik Jerman alasan untuk merayakan Piala Dunia," tulis Bild dan Sonntag, harian terpopuler di Jerman. "Ini adalah Piala Dunia yang sangat menyenangkan. Joachim Loew telah membentuk tim yang mewujudkan segala imajinasi rakyat negeri ini," lanjut kedua harian tersebut.

Kolumnis Miriam Nyary memberikan ulasan khusus tentang skuad bentukan Loew tersebut. Dia menyebut pentingnya peran pemain-pemain yang bukan asli Jerman, alias imigran. Fakta itu jelas sangat istimewa buat negeri yang pernah dipimpin Hitler, pemimpin kejam yang membenci bangsa selain Arya.

Ya, skuad Die Mannschaft -julukan lain Jerman- di Afsel kali ini bisa dibilang paling multikultural sepanjang sejarah sepak bola Jerman. Ada Mesut Ozil yang keturunan Turki, ada Cacau yang kelahiran Brazil. Juga ada Jerome Boateng yang asli Ghana. Duet striker Lukas Podolski dan Miroslav Klose bahkan sama-sama lahir di Polandia.

Senin, 12 Juli 2010

Closing Ceremony of World Cup 2010




















































































Indahnya Pesta Penutupan Piala Dunia 2010

Piala Dunia 2010 berakhir dengan memunculkan Spanyol sebagai juara baru. Sebelumnya, penonton diberi pertunjukkan pesta penutupan dengan tata cahaya yang indah.

pecinta anjing







Anjingku = sahabatku

Terhebat di Dunia

































Spanyol membuktikan diri sebagai tim terhebat di planet bumi ini setelah mereka memenangi Piala Dunia 2010, dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa.

Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa) Lagu Piala Dunia 2010


Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa) Lagu Piala Dunia 2010 : Inilah Lirik lagu resmi Piala Dunia 2010, dinyanyikan Shakira dan musisi Afrika Selatan Freshlyground, berjudul Waka Waka (This Time for Africa). Lagu ini akan dinyanyikan di acara penutupan sebelum final Piala Dunia, 11 Juli, di Johannesburgh. Lagu terbaru ini bakal menjadi lagu terpopuler di tahun 2010 tentunya.




Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa)

You’re a good soldier
Choosing your battles
Pick yourself up
And dust yourself off
Get back in the saddle
You’re
on the front line
Everyone’s watching
You know it’s serious
We’re getting closer
This isn’t over

The pressure’s on; you feel it
But you got it all; believe it
When you fall get up oh, oh
And if you fall get up eh, eh
Tsamina mina zangalewa
Cause this is Africa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
This time for Africa

Listen to your god; this is our motto
Your time to shine
Don’t wait in line
Y vamos por todo
People are raising their expectations
Go on and feel it
This is your moment
No hesitation

Today’s your day
I feel it
You paved the way
Believe it
If you get down
Get up oh, oh
When you get down
Get up eh, eh

Tsamina mina zangalewa
This time for Africa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
Anawa aa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
This time for Africa

Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa) Lagu Piala Dunia 2010


Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa) Lagu Piala Dunia 2010 : Inilah Lirik lagu resmi Piala Dunia 2010, dinyanyikan Shakira dan musisi Afrika Selatan Freshlyground, berjudul Waka Waka (This Time for Africa). Lagu ini akan dinyanyikan di acara penutupan sebelum final Piala Dunia, 11 Juli, di Johannesburgh. Lagu terbaru ini bakal menjadi lagu terpopuler di tahun 2010 tentunya.




Lirik Lagu Waka Waka (This Time for Africa)

You’re a good soldier
Choosing your battles
Pick yourself up
And dust yourself off
Get back in the saddle
You’re
on the front line
Everyone’s watching
You know it’s serious
We’re getting closer
This isn’t over

The pressure’s on; you feel it
But you got it all; believe it
When you fall get up oh, oh
And if you fall get up eh, eh
Tsamina mina zangalewa
Cause this is Africa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
This time for Africa

Listen to your god; this is our motto
Your time to shine
Don’t wait in line
Y vamos por todo
People are raising their expectations
Go on and feel it
This is your moment
No hesitation

Today’s your day
I feel it
You paved the way
Believe it
If you get down
Get up oh, oh
When you get down
Get up eh, eh

Tsamina mina zangalewa
This time for Africa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
Anawa aa
Tsamina mina eh, eh
Waka waka eh, eh
Tsamina mina zangalewa
This time for Africa